"Derivatives (seed mantra) of the Big Bang sound OM may have been used to prescribe
ancient hymns and mantras to be attuned with the cosmic sound listened by sages or
ancient scientists."
T = Mas Leo,
Yang di atas nie maksudnya ngomongin apaan ? Sounds like your territory. Yang
termasuk dalam ancient scientists contohnya siapa ?
J = Maksudnya ngomongin bahwa semua lagu dan mantera yg berasal dari budaya Hindu
Buddha akan diawali dan diakhiri dengan kata Om.
Om ini suku kata yg very suci walopun tidak diturunkan oleh Allah. Allah sangat takut
untuk masuk ke India karena orang-orangnya makan babi, sedangkan Allah itu haram
makan babi. Karena Allah takut masuk ke India, maka akhirnya tidak bisa menurunkan
apapun di sana.
Di India yg ada cuma dewa dewi, dan sepasang dewa dewi itu ternyata bisa juga dibujuk
rayu untuk main film. In this case film India yg judulnya "Om Shanti Om". Om Shanti
Om artinya tenang aja, halal...
The ancient scientists adalah orang-orang kafir yg sakti mandraguna, adanya di India.
Mereka bisa mengirimkan pesan-pesan universal ke seluruh dunia, termasuk ke
kepulauan Indonesia di masa lalu sehingga nenek-moyang kita akhirnya menganut Hindu
juga.
Hindu itu agama universal, bisa dipeluk oleh siapa saja. Sifatnya seperti bantal guling,
bisa dipeluk tanpa perlu mengucapkan syahadat atau pengakuan iman. Tidak perlu diakui
karena kita pada dasarnya memang semuanya orang Hindu.
Kita semua Hindu karena kita semua bisa bilang Om.
Itu suku kata yg pertama kali kita ucapkan ketika belajar bicara, dan itu juga suku kata yg
paling sering kita keluarkan sampai kita mati. Om, enak banget nih. Om, haus. Om, gile
babi norak bener. En so on, en so forth...
Karena kita very hobby mengucapkan kata om begini en om begitu, makanya kita
termasuk orang Hindu. Jelek-jelek begini saya orang Hindu juga lho, kalau ke Bali saya
diterima dengan tangan terbuka untuk ikut upacara persembahyangan. And I enjoy that.
Om, I enjoy that.
Orang Belanda agamanya juga Hindu.
Mereka suka manggil bapak-bapak dengan sebutan Om. Tulisannya "Oom" (dengan dua
O), tetapi dibacanya sama, which is Om.
Oom, mao pergi ke mana oom ? Oom, Ik hau van jau !
Ik hau van jau artinya saya sayang sama kamu. Itu bahasa Belanda totok, dan digunakan
oleh my own step father yg aslinya cuma bisa ngomong bahasa Belanda doang, en baru
belajar bahasa Indonesia setelah so pasti Belanda angkat kaki for good dari Indonesia.
My step father is an Ambonese, orang Maluku Selatan. He was educated in Dutch, dan
bahasa Indonesianya sangat baku as well as kaku sebab dia belajar khusus supaya bisa
ngomong bahasa Indonesia. Aslinya cuma bisa bahasa Ambon en bahasa Belanda. Ini
orang yg saya panggil Oom.
Oom, mo pigi ka mana oom ? ... Maksudnya: where are you going ?
Dan si Oom akan bilang: Nyong, oom dorang pulang. Kita orang mau pulang. He always
called me Nyong. Until he died, my step father always called me Nyong.
Pedahal dia gak tau aja di Jawa ada yg namanya minyak sinyongnyong. Minyak
sinyongnyong bisa dipakai untuk memikat berondong, dan some people thought that I
was using it for just that. Pedahal saya pakainya cuma sesekali saja, dan yg mao juga si
berondong sendiri, en the minyak sinyongnyong baru muncul belakangan sebagai
pelengkap penderita.
Jadi, di sini selalu harus ada pelengkap penderita. Semacam Allah yg kita kategorikan
sebagai penyebab, pedahal munculnya belakangan.
For instance, kita memang punya IQ tinggi dan bisa lulus dari PT dengan mudahnya.
Terus, karena nasib sedang tidak beruntung, bertemulah kita dengan agen-agen Allah yg
bilang bahwa kita bisa lulus begitu mudahnya karena ada Allah. Allah itu MLM, jadi
harus ditaruh di ujung paling atas supaya semakin lama profit yg dikumpulkan oleh Allah
akan semakin banyak.
Semakin banyak yg direkrut untuk menjunjung tinggi nama si Allah, maka cumulative
points yg dikumpulkan-Nya akan semakin banyak. Buanyaaakk... sekali. Makanya Allah
itu akbar atawa besar. Besar karena banyak pengikut MLM bermerk Allah. Buesarrrr...
sekali. Dan juga suci. Suciiii... sekali.
Pedahal sebenarnya Allah itu muncul belakangan, dan bukan ada sejak semula seperti
suku kata Om. Allah dibawa oleh para misionaris ke India dan ke seluruh dunia, termasuk
ke Indonesia juga. Dan kita diajar untuk bilang bahwa semua ini ada karena Allah.
Pedahal tidak begitu aslinya.
Yg asli itu yg namanya Om. Ini asli dan tidak bisa dibuat main-main, dan telah
terbuktikan bahwa di seluruh dunia semua umat manusia mengucapkan kata Om. Allah
itu tidak asli dan cuma buatan saja. Kita tidak akan pernah mengucapkan kata Allah
apabila tidak diajarkan oleh agen-agen-Nya.
Itupun karena kita dijanjikan akan masuk Sorga. Coba tidak dijanjikan Sorga, maka
bahkan kata Allah juga tidak akan mau kita ucapkan !
Allah harus di-iklankan lengkap denga Sorga karena ini MLM atau upaya merekrut
sebanyak mungkin pengguna. Dan tentu saja itu tidak ada hubungannya dengan ucapan
yg memiliki vibrasi dekat sekali dengan ledakan primordial yg kita kenal sebagai the Big
Bang.
The Big Bang adalah awal dari alam semesta kita, dan bunyinya OM.... Bukan Allah.
sumber: Ebook 'Setelah 2012 Lalu Apa?' oleh Leonardo Rimba
No comments:
Post a Comment