Aug 2, 2012

God experiencing many kinds of adventures

Seringkali kita tidur dan ketika kita bangun kita merasa seperti tinggal menjalankan saja
apa yg telah kita putuskan sebelumnya, tidak ada rasa kaget-kaget lagi, walaupun secara
fisik bisa saja kejadiannya mengagetkan.
Saya sendiri percaya bahwa apa yg saya temui secara fisik setiap hari telah saya temui
semalam sebelumnya di dalam tidur saya, sehingga saya tinggal menjalaninya saja.
Semuanya sambung menyambung menjadi satu, tanpa perlu ada kepanikan.
Kalau kita bisa ikhlas dan pasrah, maka akan seperti itulah urutannya, yaitu kita telah
menjumpai segalanya di dalam tidur kita yg sebenarnya tidak tidur melainkan
komunikasi dengan berbagai aspek dari kesadaran kita sendiri, yg akhirnya akan kita
temui secara fisik setelah kita bangun.
Tentu saja waktu cuma illusi. Dalam alam keabadian, waktu yg kita kenal secara fisik
cuma illusi saja. Waktu yg real itu cuma T = 1, detik ini, saat ini. Past, present, and future
are all happening at once, now. Cuma karena kita memiliki tubuh fisik, maka kita masih
mengalami masa lalu, masa kini dan masa datang. Kita masih mengalami waktu seperti
berjalan.
Ketika kita masuk ke dalam kesadaran kita yg tetap ada, yg abadi, maka kita akan
kembali ke T=1, dan bisa melihat past, present and future secara bersamaan. Semuanya
sudah terjadi.
Karena kita tahu segalanya sudah terjadi, dan ternyata kita aman-aman saja, maka kita
akan ikhlas dan pasrah saja. Ikhlas dan pasrah walaupun kita harus memilih salah satu
alternatif yg akan diwujudkan secara fisik, misalnya alternatif X.
Di dalam alam keabadian, ada berbagai macam alternatif tak terhingga, yg masih juga
bisa kita pilih kalau kita mau. Ada alternatif Y, alternatif Z, dan seterusnya.
Kalau kita bisa menyatukan kesadaran kita dengan kesadaran yg abadi itu dengan cara
tenang saja dan tidak panik, maka kita akan bisa merubah realitas fisik kita. Banyak
pilihan yg bisa kita ambil. Yg tadinya tidak mungkin akhirnya menjadi mungkin.
Tapi yg abadi itu tetap saja, kita sebagai kita, God as God.
We are God experiencing many kinds of adventures, makanya kita tidak menghakimi
orang lain. Kita cuma memilih apa yg kita mau lakukan dalam hidup ini.
sumber: Ebook 'Setelah 2012 Lalu Apa?' oleh Leonardo Rimba

No comments:

Post a Comment