T = Suami saya lahir Februari 1970, selalu ada masalah dengan bosnya en lingkungan
sekitarnya. Selalu disisihkan, tapi tiap ada kerjaan yg berat selalu dilimpahkan ke suami
saya, kalo hasilnya baik diakuin oleh bosnya, kalo tidak suami saya terus digencet en
dijelek-jelekkan.
Bagaimana solusinya pak, apa yg harus dilakukan oleh suami saya? Apa yg terjadi? Help!
Yg lebih serem kemarin bosnya bilang ke suami saya kalo sodara iparnya akan jadi
pimpinannya, pedahal sebelumnya suami saya sudah bilang ke bosnya itu kalo dia en
sodaranya itu ga cocok, selain itu sodaranya itu lebih rendah pangkatnya dari suami saya,
duh pak bagaimana ini?
J = Tiap orang membutuhkan sesuatu yg "negatif" untuk menyeimbangkan dirinya.
Orang lain melihat penyeimbang itu sebagai hal yg jelek, seperti anda melihat perlakuan
terhadap suami anda di kantornya. Tetapi, di dalam hati kecilnya kemungkinan suami
anda memang "memilih" diperlakukan seperti itu untuk menyeimbangkan sisi dari
dirinya yg satunya lagi.
Bisa saja suami anda merasa dirinya ugal-ugalan dan memerlukan seseorang yg
mendisiplinkan dirinya sehingga tetap berada di jalur yg aman. Disiplin itu bisa
mengambil bentuk seorang boss yg seperti monster. Kalau tidak ada boss seperti itu,
suami anda mungkin tidak percaya bahwa dirinya bisa tetap menjadi manusia yg oke.
Kalau segala motivasi bawah sadar itu sudah disadari, suami anda bisa memutuskan akan
meneruskan permainan seperti itu atau tidak? Kalau masih mau, ya teruskanlah. Dia tetap
aman saja kok, sebab perlakuan apapun yg diterimanya di kantor tetap akan bisa
dilaluinya. Dia sendiri yg memilih untuk diperlakukan seperti itu, maka tentu saja dia
akan bisa melaluinya, walaupun mungkin dengan tetap complain di belakang boss.
Tetapi suami anda juga akan bisa memutuskan untuk menghentikan permainan itu, kalau
mau. Kalau dia mau tegas terhadap boss-nya, maka perlakuan seperti itu akan stop. Ada
juga kemungkinan bahwa dia harus keluar dari kantor itu, yg bisa saja dijalani kalau dia
konsekwen mau menjadi manusia baru. Cari saja tempat lain.
Dengan kata lain, suami anda harus menyadari bahwa segalanya itu datang dari dirinya
sendiri. Kalau dia mau berubah, maka nasibnya bisa berubah. Kalau dia merasa tidak bisa
atau tidak mau berubah, maka dia akan tetap diperlakukan seenaknya. He chooses for it
himself.
+sumber: Ebook 'Setelah 2012 Lalu Apa?' oleh Leonardo Rimba
No comments:
Post a Comment