T = Menjadi diri sendiri itu tidak mudah seperti kata kata diucapkan ya. Dalam proses
menjadi diri sendiri itu pilihan pilihan yang harus kita pilih. Komplit dengan segala
konsekuensinya.
Saya sedang merasa di persimpangan, Mas Leo. Ada fear di sana, takut salah memilih.
Tapi kalo tanya ke hati yang paling dalam, saya tahu apa yang saya mau. Kasih aku tips
dong mas, supaya nggak salah pilih.
J = Supaya nggak salah pilih ya tidak usah memilih, diam saja sampai situasi berubah
dengan sendirinya. Saya sendiri tidak pernah bilang salah atau benar di sini. Istilah yg
saya pakai adalah "pilihan". Bahkan tidak memilih merupakan suatu pilihan.
Kalau anda tidak memilih dan diam saja, anda tahu konsekwensinya yg akan anda
tanggung sendiri. Kalau anda memilih untuk bertindak, maka anda juga akan tahu
konsekwensinya, yg akan anda tanggung sendiri pula. Apa bedanya?
Cuma sekedar perhitungan untung rugi bukan?
Menjadi diri sendiri adalah memilih sesuai dengan apa yg dikatakan oleh diri anda
sendiri. Bukan kata ulama, bukan kata orang tua anda, bukan kata teman anda, tetapi kata
diri anda sendiri. Yg akan menanggung konsekwensi dari pilihan yg anda buat adalah diri
anda sendiri, makanya anda perlu mendengarkan diri anda sendiri dan bukan orang lain,
bukan pula Allah yg biasanya cuma fantasi saja.
Sudah tidak terhitung banyaknya orang yg sharing kepada saya bahwa mereka merasa
salah mengambil keputusan, pedahal keputusannya itu diambil setelah shalat istiqarah.
Setelah, konon, mendapat petunjuk dari Allah.
Ternyata segalanya bisa berantakan juga. Biarpun mulanya Allah bilang go on, akhirnya
berantakan juga, siapa yg salah?
Menurut saya tidak ada yg salah di sini karena life is like that. Hidup memang penuh
ketidak-pastian. Terkadang kita merasa Allah memberi petunjuk, terkadang kita merasa
Allah jauh, pedahal segala rasa tentang Allah itu cuma fantasi kita belaka, yg juga tidak
dilarang. Malahan berdialog dengan Allah disarankan juga oleh orang-orang agamis itu,
walaupun jelas yg diajak berdialog adalah diri sendiri saja.
Allah di situ adalah "partner" kita berdialog. Pedahal kita cuma berdialog dengan diri kita
sendiri saja, dengan kesadaran kita sendiri saja. Dan tentu saja kita bisa melakukan
pilihan yg tidak tepat karena akhirnya bisa terbukti juga bahwa pilihan alternatif yg tidak
kita ambil ternyata akan lebih menguntungkan bagi kita.
Tapi so what gitu lho! Life is like that. Apakah yg pasti di dunia ini selain bahwa cepat
atau lambat kita semua akan mati?
T = Mas Leo, mohon bantuan atas pertanyaan yg muncul di benak saya, haruskah saya
bercerai darinya?
J = Kalau anda merasa harus bercerai, ya bercerailah. You are a free person, able to
decide for yourself.
+sumber: Ebook 'Setelah 2012 Lalu Apa?' oleh Leonardo Rimba
No comments:
Post a Comment